RSS

Terima kasih atas kunjungan anda, produk kami yang unik dan menarik dapat anda nikmati

Bos Siomay Jadi Sarjana


Wirausahawan mahasiswa ini bernama Jajang Nurjaman. Ia beralamat di dusun Dayeuh Manggung RT04/07 kecamatan Cilaup, Kabupaten Garut. Ia merupakan anak paling terakhir dari 5 bersaudara. Kedua orang tuanya merupakan keluarga berwirausaha kecil. Ia lulusan dari TK Aisiah, kemudian pada tahun 1993 sekolah di MI Muhammadiyah dan lulus pada tahun 1998. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah. Dan lulus pada tahun 2001. Namun, keadaan yang memaksanya untuk  tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SLTA, yakni faktor orang tua yang kurang mendukung. Kata Jajang “ factor tersebut bukan karena ekonomi keluarga mereka yang tidak mampu. Melainkan karena sesuatu hal yang tidak bisa disebutkan olehnya. Padahal ia berkeinginan sekali untuk bisa melanjutkan sekolah seperti teman-temannya yang lain. Hal itu, tidak membuatnya putus asa. Orang tuanya menyarankan agar ia bekerja saja daripada duduk berdiam diri.

Akhirnya, untuk mengisi hari-harinya yang tidak memiliki kegiatan ia pun berinisiatif untuk masuk pesantren Cintra Warna atas saran dari orang tuanya. Di sana ia didik dan di berikan ilmu-ilmu spiritual atau keagamaan agar ia memililki keimanan dan ketakwaan yang kuat dalam menjalani hidupnya. Sudah enam bulan ia di pesantren hingga pada suatu ketika ia mengalami kecelakaan dan harus menjalani operasi. Setelah sembuh dari operasi ia masuk kembali ke pesantren tersebut. Tapi, setelah terjadi musibah itu ia merasakan sesuatu yang tidak enak yang membuatnya tidak betah lagi. Akhirnya tersirat kembali di benaknya untuk bersekolah ke SLTA. Akhirnya, keinginannya mendapat restu dari orang tuanya. Ia pun di sekolahkan di MAN I Garut. Dalam proses menimba ilmu di MAN ia sedikit ragu apakah ia mampu menyelesaikan studinya di MAN tersebut? Namun, setelah dijalani akhirnya ia pun lulus. Kebingungan terjadi kembali setelah lulus dari MAN apakah tujuan selanjutnya. Di dalam lubuk hatinya ia menginginkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, kendala yang sama terjadi. Yakni restu orang tua yang tidak mendukung. Hingga ia memutuskan untuk bekerja membantu usaha kakak nya di Surabaya selama 1 tahun. Orang tuanya menyuruh pulang kembali ke Garut. Ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi supplier “Pikset (Kerpik Setan)”. Ia memperluas pemasarannya sampai ke Tasik yang saat ini masih berjalan. Kemudian ia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan menjadi opperju lapangan di sebuah perusahaan. Pekerjaan tersebut ia lepaskan karena tak sejalan dengan kepribadiannya sebagai jiwa entrepreneur yang tidak mau diatur walaupun ia pernah ditawari jabatan yang lumayan baik sebagai pegawai yang baru bekerja. Sudah uan terkumpul untuk biaya pendaftaran kuliah ia pun mulai memikirkan Perguruan Tinggi dan jurusan mana yang cocok untuknya yang nota bene sudah berjiwa pembisnis. Akhirnya, ia memutskan unutk kuliah di Universitas siliwangi program studi pendidikan ekonomi FKIP sampai sekarang sudah menjadi SARJANA. Sampai ia membuka usaha jenis makanan yang diberi nama Siomay Hoki Barokah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Duh.. Perjuangan yanag amat sangat pedih tp akan berujung sebuah keberhasilan, KELAK.


Mantap Sobat teruskan Perjuangan Mu,Kesuksesan akan datang kepadamu.

Posting Komentar